Pembangunan Asphalt Bangun Sarana
Quality Control (QC) merupakan sistem untuk melakukan verifikasi dan menjaga tingkat mutu yang dipersyaratkan dari sebuah produk atau jasa melalui perencanaan yang teliti , penggunaan peralatan yang memadai, pengujian yang berkelanjutan, dan tindakan korektif bila diperlukan.
Untuk itu Laboratory ABS telah disertifikasi QMS ISO 9001:2015 oleh Llyod Register dengan ruang lingkup Laboratory Testing of Bitumen dan/atau Bituminuous Binders Products. Hal ini untuk menjamin konsistensi dari manajemen mutu yang dilaksanakan di Laboratory ABS.
Selain itu Laboratory ABS juga dilengkapi peralatan QC dengan teknologi modern, seperti DSR Machine (untuk pengecekan PG atau Performance Grade) dan Automatic Softening Point Tester. Laboratory Technician yang melakukan pengecekan produk telah dibekali dengan pelatihan-pelatihan untuk menjamin kinerja yang baik dan hasil pengujian yang dapat dipertanggung jawabkan.
Kualitas Kontrol (QC) adalah prosedur atau seperangkat prosedur yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa produk yang diproduksi atau layanan yang dilakukan melekat untuk didefinisikan satu set kualitas kriteria atau memenuhi persyaratan dari klien atau pelanggan. QC hampir sama, tapi tidak identik dengan jaminan kualitas (QA).
QA didefinisikan sebagai prosedur atau seperangkat prosedur yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa suatu produk atau jasa dalam pengembangan (sebelum pekerjaan selesai, sebagai lawan untuk kemudiannya) memenuhi persyaratan yang ditentukan.
QA kadang-kadang dinyatakan bersamaan dengan QC sebagai jaminan, ekspresi kualitas tunggal jaminan kualitas dan kontrol (QA / QC).
Dalam rangka melaksanakan program QC yang efektif, perusahaan harus terlebih dahulu menentukan standar tertentu sebuah produk atau pelayanan yang sesuai. Kemudian tingkat tindakan QC harus ditentukan (misalnya, persentase unit yang akan diuji dari tiap lot).
Selanjutnya, data yang akurat harus dikumpulkan (misalnya, persentase unit yang gagal) dan hasilnya dilaporkan kepada manajemen personalia.
Setelah ini, tindakan korektif harus diputuskan dan diambil (misalnya, unit yang rusak harus diperbaiki atau ditolak dan layanan yang buruk berulang tanpa biaya sampai pelanggan puas).
Jika kegagalan Unit terlalu banyak atau contoh dari pelayanan yang buruk terjadi, rencana harus dibuat untuk meningkatkan proses produksi atau layanan dan kemudian rencana itu harus dimasukkan ke dalam tindakan.
Akhirnya, proses QC harus terus-menerus untuk memastikan usaha perbaikan, jika diperlukan, telah menghasilkan hasil yang memuaskan dan segera mendeteksi kasus yang terulang atau kasus dari masalah baru.
Prioritas utama dari ABS adalah untuk memberikan aspal berkualitas baik untuk membantu secara teknis kepada pelanggan kami.
Departemen teknis, terdiri dari Engineers berkualitas tinggi dari Perancis dan Indonesia, membangun sistem kualitas yang dapat diandalkan untuk memastikan bahwa produk aspal kita sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan Pelanggan Indonesia.
Menyisipkan Grafik kontrol kualitas.